Viva La Vida (2024) berhasil mengangkat tema berat—tentang dua orang yang berjuang melawan penyakit mematikan—tanpa terjebak dalam kesedihan yang berlebihan. Diarahkan oleh Han Yan, Viva La Vida membawa kita pada kisah Ling Min (Li Gengxi) dan Lv Tu (Peng Yuchang) yang menemukan cara untuk menjalani hidup sepenuhnya meskipun menghadapi tantangan yang besar.
Hal yang paling mengejutkan dari film ini adalah kemampuannya memadukan drama dengan komedi. Ling Min, dengan kepribadiannya yang tegar dan pemberani meskipun kondisi kesehatannya terus menurun, memberikan kita pandangan segar tentang bagaimana menghadapi kesulitan. Lv Tu, dengan karakternya yang bodoh namun perhatian, menjadi pelengkap sempurna bagi Ling Min. Hubungan mereka berkembang dengan cara yang alami dan tidak dipaksakan, membuktikan bahwa cinta dan dukungan bisa muncul dari tempat-tempat yang tidak terduga.
Sinematografi dalam Viva La Vida juga patut dipuji. Dengan menggunakan pencahayaan alami, film ini menciptakan suasana yang intim dan otentik. Setiap adegan terasa begitu dekat dengan kenyataan, seolah-olah kita berada di samping mereka saat mereka menjalani keseharian yang penuh perjuangan. Changsha, kota tempat cerita ini berlangsung, menjadi latar yang tidak hanya indah, tetapi juga realistis, memperkaya pengalaman menonton dengan kehangatan budaya lokal tanpa terasa seperti wisata visual.
Salah satu kekuatan besar film ini adalah bagaimana ia menghadirkan penyakit bukan sebagai pusat dari segalanya, tetapi sebagai latar belakang dari cerita yang lebih luas tentang kehidupan. Alih-alih terus-menerus terfokus pada ketakutan atau kesedihan, film ini lebih banyak bicara tentang bagaimana Ling Min dan Lv Tu menemukan harapan dan kebahagiaan dalam momen-momen kecil yang mereka bagikan. Ini memberikan kedalaman yang jarang kita temui dalam drama kesehatan seperti ini, dan membuat film ini begitu menyegarkan.
Meskipun film ini memiliki momen-momen emosional yang mendalam, aku merasa ritme cerita dijaga dengan sangat baik. Tidak ada perasaan bahwa film ini mencoba memanipulasi emosi penonton secara berlebihan. Sebaliknya, semuanya terasa sangat manusiawi dan dekat dengan kenyataan, sesuatu yang membuatku terhubung lebih dalam dengan karakter-karakternya. Bagian komedi di tengah cerita memberikan kelegaan di antara momen-momen dramatis, menciptakan keseimbangan yang sangat memuaskan.
Tidak hanya ceritanya yang kuat, para pemain juga memberikan penampilan yang luar biasa. Li Gengxi sebagai Ling Min benar-benar memikat dengan kepribadiannya yang berani dan penuh harapan. Peng Yuchang juga sukses membawa karakter Lv Tu, yang meskipun terlihat introvert, memberikan kedalaman emosional yang signifikan. Chemistry mereka begitu kuat, membuat hubungan mereka terasa autentik dan mengharukan.
Secara keseluruhan, Viva La Vida adalah film yang membuktikan bahwa kehidupan selalu layak untuk dirayakan, tidak peduli seberapa berat tantangan yang kita hadapi. Film ini membawa kita pada perjalanan emosional yang mendalam, tetapi dengan cara yang ringan dan menyenangkan. Aku sangat merekomendasikan film ini untuk siapa saja yang ingin menyaksikan kisah tentang cinta, keberanian, dan kehidupan, semuanya dibalut dengan humor yang segar dan menyentuh.
Film ini berhasil menyoroti pentingnya menemukan kebahagiaan bahkan dalam situasi yang paling sulit. Bagiku, Viva La Vida adalah sebuah perjalanan emosional yang penuh kehangatan, dan aku merasa beruntung telah menontonnya.
Rate: 9/10
Komentar
Posting Komentar