Anime Orb: On the Movements of the Earth yang tayang perdana pada 5 Oktober 2024 berhasil mencuri perhatian dengan premis uniknya yang menggabungkan fiksi, sejarah, sains, dan drama intelektual. Berlatar di Eropa abad ke-15, anime ini mengisahkan perjuangan para ilmuwan muda dalam membuktikan teori heliosentrisme—bahwa Bumi mengelilingi Matahari—di tengah dominasi dogma gereja yang menganggap gagasan tersebut sebagai ajaran sesat. Dengan total 25 episode yang diproduksi oleh Studio Madhouse, anime ini menawarkan pengalaman visual dan naratif yang mendalam.
Cerita dimulai dengan Rafal, seorang anak ajaib yang masuk universitas di usia 12 tahun. Ia awalnya bercita-cita mempelajari teologi untuk memenuhi ekspektasi masyarakat di sekitarnya. Namun, pertemuannya dengan Hubert, seorang ilmuwan sesat yang dipenjara karena penelitiannya, mengubah hidupnya. Hubert memperkenalkan Rafal pada teori heliosentrisme yang bertentangan dengan doktrin geosentrisme Gereja Katolik Roma. Ketika Inkuisisi mulai memburu mereka yang menentang ajaran resmi, Rafal terpaksa melarikan diri sambil membawa penelitian rahasia mentornya. Perjalanan ini tidak hanya tentang pencarian ilmu, tetapi juga pengorbanan besar demi kebenaran.
Sepanjang seri, fokus cerita bergeser ke berbagai karakter lain yang melanjutkan perjuangan Rafal, seperti Oczy dan Jolenta, menciptakan narasi yang tidak bergantung pada satu protagonis. Ini adalah salah satu keunikan Orb: On the Movements of the Earth—tokoh utamanya adalah ide itu sendiri, bukan individu tertentu.
Salah satu daya tarik utama anime ini adalah pendekatan narasinya yang tidak biasa. Alih-alih mengandalkan aksi atau pertarungan epik, cerita berfokus pada dialog dan perkembangan ide. Setiap episode terasa seperti babak baru dalam petualangan intelektual, di mana karakter harus menghadapi dilema moral, ancaman kematian, dan pertanyaan eksistensial tentang kebenaran. Ketegangan tercipta dari konflik antara akal sehat dan dogma, membuat penonton terus penasaran bagaimana ilmu ini akan bertahan di tengah tekanan gereja.
Secara visual, anime ini cukup mengesankan, meski terlalu banyak adegan malam kadang membuatnya sulit dinikmati. Studio Madhouse berhasil menghadirkan animasi yang halus dan detail. Bintang-bintang yang berkelap-kelip dan pergerakan planet digambarkan dengan indah, menciptakan suasana magis sekaligus ilmiah. Warna-warna gelap yang mendominasi latar abad pertengahan kontras dengan cahaya pengetahuan yang coba diperjuangkan para karakter, memberikan simbolisme visual yang kuat.
Karakter dalam Orb: On the Movements of the Earth digambarkan dengan kompleksitas yang memikat. Rafal, misalnya, bukan pahlawan sempurna. Ia penuh keraguan dan ketakutan, namun tetap memilih jalur yang sulit demi keyakinannya. Bahkan di akhir episode, gambaran tentang Rafal ini dijungkirbalikkan begitu saja, memperkuat narasi bahwa IDE adalah karakter utama dalam anime ini. Karakter pendukung seperti Nowak, sang inkuisitor, juga menonjol dengan kepribadian dingin dan kejam yang membuatnya menjadi antagonis yang menakutkan sekaligus menarik. Pergantian protagonis di setiap arc juga memberikan kesegaran, meskipun terkadang membuat penonton sulit membentuk ikatan emosional yang mendalam.
Musik dalam anime ini turut mendukung atmosfernya. Lagu pembuka “Kaijū” oleh Sakanaction membawa nuansa epik dan misterius, sementara lagu penutup “Aporia” dan “Hebi” dari Yorushika menambah sentuhan melankolis yang pas dengan tema pengorbanan. Skor latar oleh Kensuke Ushio juga berhasil memperkuat emosi di setiap adegan krusial.
Meski memiliki banyak kelebihan, anime ini tidak luput dari kekurangan. Ritme cerita terkadang terasa lambat, terutama di pertengahan seri. Beberapa episode penuh dengan dialog panjang yang bisa membuat penonton kurang fokus atau bahkan merasa bosan jika tidak benar-benar tertarik pada tema sains dan sejarah. Bagi saya, ini bukan masalah besar, tetapi bisa menjadi kendala bagi mereka yang menginginkan alur lebih cepat.
Orb: On the Movements of the Earth adalah anime yang layak ditonton, terutama bagi pecinta cerita bertema sains, sejarah, dan drama manusiawi. Kelebihannya terletak pada narasi yang cerdas, animasi yang indah, dan pesan mendalam tentang pentingnya memperjuangkan kebenaran meski nyawa menjadi taruhannya. Kekurangannya, seperti ritme yang lambat dan sedikit ketidakteraturan, tidak cukup untuk mengurangi nilai keseluruhan. Saya merasa ini bukan anime untuk semua orang, tetapi bagi yang menyukai petualangan intelektual dengan kedalaman emosional, anime ini sangat direkomendasikan.
Rate: 8 - 8,5+/10
Jika Anda mencari anime yang berbeda dari kebanyakan dengan pendekatan dewasa dan penuh makna, cobalah tonton di Netflix. Anime ini mengingatkan kita bahwa ilmu pengetahuan sering kali lahir dari pengorbanan besar, sebuah pesan yang relevan hingga kini. Jadi, siapkan diri Anda untuk sebuah perjalanan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi.
Komentar
Posting Komentar