Review Film Hantu Polong (2024): Teror Mistis dari Tanah Melayu

Sinopsis:

Film Hantu Polong (2024) mengangkat kisah horor berlatar budaya Melayu. Berawal dari sekelompok mahasiswa sastra yang melakukan penelitian di Desa Syair Setapang. Di sana, mereka bertemu dengan seorang wanita misterius bernama Mahiah yang menyimpan rahasia kelam.

Pertemuan mereka dengan Mahiah menjadi awal teror mistis yang menghantui. Satu per satu, anggota kelompok ini mengalami kejadian aneh dan mengerikan. Mereka mulai diganggu oleh sosok hantu polong, makhluk halus yang konon suka menerkam dan memakan bayi.

Review:

Hantu Polong (2024) menawarkan pengalaman horor yang berbeda dengan film Indonesia pada umumnya. Film ini menggabungkan unsur mistis dan budaya Melayu dengan cerita yang cukup menarik.


Kelebihan:

  • Cerita yang unik: Film ini mengangkat cerita rakyat Melayu tentang hantu polong yang jarang diangkat ke layar lebar.
  • Atmosfer mistis yang kuat: Penggunaan musik dan efek visual yang mumpuni berhasil membangun atmosfer mistis yang mencekam.
  • Penampilan akting yang meyakinkan: Para pemain film ini mampu membawakan karakter mereka dengan baik, terutama Tissa Biani yang memerankan karakter Mahiah.

Kekurangan:

  • Beberapa adegan horor yang klise: Film ini masih menggunakan beberapa adegan horor klise yang sudah sering digunakan di film-film horor Indonesia lainnya.
  • Alur cerita yang kurang fokus: Di beberapa bagian, alur cerita film ini terasa kurang fokus dan terkesan dipaksakan.
  • Ending yang kurang memuaskan: Ending film ini terasa terburu-buru dan kurang memberikan penjelasan yang memuaskan.

Kesimpulan:

Hantu Polong (2024) adalah film horor yang cukup menghibur dengan cerita yang unik dan atmosfer mistis yang kuat. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, film ini layak ditonton bagi para penggemar film horor, terutama yang ingin merasakan sensasi horor khas Melayu.

Nilai: 3.5/5

Komentar