Ulasan Film Beetlejuice Beetlejuice (2024): Nostalgia yang Campur Aduk dengan Kekacauan Baru

Beetlejuice Beetlejuice (2024) adalah sebuah perjalanan penuh nostalgia sekaligus eksperimen yang berani, tetapi tidak selalu berhasil. Film ini mencoba menghadirkan kembali kegilaan khas Tim Burton dari versi 1988 dengan tambahan modernisasi dan karakter baru yang menarik.

Kisahnya berpusat pada Lydia Deetz (Winona Ryder), yang kini berusaha menyelamatkan putrinya, Astrid, dari dunia arwah. Untuk melakukannya, Lydia terpaksa memanggil kembali Betelgeuse (Michael Keaton). Alur ini memberikan dinamika yang solid antara karakter-karakter lama dan baru, terutama dengan penampilan Jenna Ortega sebagai Astrid yang membawa energi segar. Namun, seringkali, cerita terasa terlalu padat, membuat beberapa subplot, seperti konflik dengan mantan istri Betelgeuse, Delores (Monica Bellucci), terasa kurang tergarap.

Salah satu daya tarik utama adalah visualnya. Dunia arwah kembali dirancang dengan estetika aneh yang memukau. Sentuhan stop-motion dan efek praktis masih terasa seperti penghormatan pada film pertama, sambil menyisipkan CGI untuk menyesuaikan dengan zaman. Namun, di beberapa adegan, efek visual ini terasa terlalu berlebihan, sehingga melemahkan intensitas emosi​.

Humor khas Betelgeuse tetap menjadi kekuatan utama. Michael Keaton tampak bersenang-senang memerankan karakter ini lagi, dan energi liar serta dialog sarkastiknya masih sangat menghibur. Sayangnya, tidak semua lelucon berhasil, dengan beberapa terasa dipaksakan untuk menggoda nostalgia penonton lama.

Film ini juga menghadirkan banyak referensi dari versi 1988, seperti lagu "Day-O (The Banana Boat Song)" dan kemunculan sandworm ikonik. Bagi penggemar lama, momen ini memberikan kepuasan. Namun, bagi penonton baru, beberapa elemen nostalgia mungkin terasa tidak relevan atau membingungkan.

Sayangnya, struktur cerita kurang solid. Dengan terlalu banyak karakter dan konflik yang diperkenalkan, banyak hal terasa tidak tuntas. Contohnya, karakter Delores yang potensial, tetapi tidak diberi cukup ruang untuk berkembang.

Meski begitu, kehadiran Willem Dafoe sebagai detektif dunia arwah membawa kejutan menyenangkan. Karakternya aneh tetapi menghibur, bahkan jika kontribusinya terhadap cerita utama terbatas. Dari sisi musikal, skornya cukup menonjol, menghidupkan atmosfer aneh dan menyeramkan yang khas Burton.

Secara keseluruhan, Beetlejuice Beetlejuice adalah campuran unik dari keberanian kreatif dan kekacauan naratif. Film ini berhasil menghidupkan kembali karakter-karakter ikonik sambil memperkenalkan elemen baru, tetapi terasa kehilangan fokus di tengah upayanya untuk mencakup terlalu banyak hal.

Untukku, ini adalah film yang menyenangkan untuk ditonton sekali, terutama jika kamu penggemar berat film pertama. Tetapi, jika dibandingkan dengan ekspektasi tinggi dari nama besar seperti Burton dan Keaton, film ini tidak sepenuhnya memenuhi potensinya.

Rate: 6 - 6.5/10

Komentar