Ulasan Film Moana 2 (2024): Petualangan Baru yang Kurang Menggugah

Setelah menantikan sekuel dari salah satu film animasi favorit saya, akhirnya saya berkesempatan menonton Moana 2 yang dirilis pada November 2024. Sebagai penggemar petualangan Moana sebelumnya, ekspektasi saya cukup tinggi. Namun, setelah menyaksikan film ini, saya merasa perlu memberikan ulasan jujur dari sudut pandang pribadi.

Sinopsis Singkat

Film ini berlatar tiga tahun setelah petualangan pertama Moana. Kini, Moana, yang telah menjadi pemimpin desanya, memulai ekspedisi baru untuk menemukan pulau legendaris Motufetu. Tujuannya adalah mempersatukan kembali suku-suku yang terpisah akibat kutukan dewa Nalo. Dalam perjalanannya, Moana kembali bertemu dengan demigod Maui dan menghadapi berbagai tantangan, termasuk berhadapan dengan dewi kelelawar bernama Matangi.

Kelebihan Film

Salah satu aspek yang paling menonjol dari Moana 2 adalah kualitas animasinya. Visual yang disajikan sangat memukau, dengan detail yang kaya dan warna yang vibrant, membuat setiap adegan laut dan pulau tampak hidup dan mempesona. Animasi yang halus dan desain karakter yang menarik berhasil mempertahankan standar tinggi yang telah ditetapkan oleh film pertama.

Pengisi suara utama, Auli'i Cravalho sebagai Moana dan Dwayne Johnson sebagai Maui, kembali memberikan performa yang solid. Chemistry antara keduanya tetap terasa kuat, menambahkan kedalaman pada hubungan karakter mereka. Kehadiran karakter baru seperti Matangi, yang disuarakan oleh Awhimai Fraser, memberikan sentuhan segar meskipun pengembangannya terasa kurang maksimal.

Kekurangan Film

Sayangnya, meskipun visualnya memukau, Moana 2 kurang berhasil menghadirkan cerita yang sekuat pendahulunya. Plot terasa repetitif dan kurang inovatif, seolah mengulang formula yang sama tanpa memberikan elemen baru yang signifikan. Hal ini membuat alur cerita menjadi dapat diprediksi dan kurang menggugah emosi. Bahkan, saya merasa lost dalam beberapa kesempatan dan tak kuasa menahan kantuk dalam beberapa kesempatan yang lain.

Salah satu kekecewaan terbesar saya adalah pada aspek musik. Tanpa kehadiran Lin-Manuel Miranda sebagai penulis lagu, soundtrack film ini terasa kurang berkesan. Meskipun ada beberapa lagu yang menonjol, seperti "Get Lost" yang dibawakan oleh Matangi, secara keseluruhan musik dalam film ini tidak mampu meninggalkan kesan mendalam seperti lagu-lagu ikonik di film pertama. Versi remix dari lagu We Know The Way pada akhir film cukup menghadirkan nostalgia.

Kesimpulan

Sebagai penggemar Moana, saya merasa Moana 2 menawarkan pengalaman menonton yang menyenangkan namun tidak sepenuhnya memenuhi harapan. Visual yang indah dan performa pengisi suara yang solid menjadi nilai plus, tetapi kelemahan dalam pengembangan cerita dan musik membuat film ini kurang menonjol dibandingkan pendahulunya. Dengan mempertimbangkan semua aspek, saya sepakat dengan penilaian rating 6-6,5/10 untuk film ini.

Jika Anda adalah penggemar berat Moana, film ini tetap layak untuk ditonton sebagai hiburan ringan. Namun, bagi yang mencari sesuatu yang seistimewa film pertama, mungkin akan merasa sedikit kecewa.

Referensi

• Stream It Or Skip It: 'Moana 2' on VOD, a Second-Verse-Same-as-the-First Sequel to a New Disney Classic
• Disney needs more morally ambiguous characters like Moana 2's bat goddess