Ulasan Film Captain America: Brave New World (2025) - Aksi Memukau yang Terhambat Cerita

Poster Film Captain America: Brave New World (2025)

Film Captain America: Brave New World yang rilis pada 14 Februari 2025 menjadi salah satu penanda fase baru Marvel Cinematic Universe (MCU). Dengan Sam Wilson (Anthony Mackie) resmi mengambil alih perisai Captain America dari Steve Rogers, ekspektasi penonton terhadap petualangan superhero ini cukup tinggi.

Captain America: Brave New World mengisahkan Sam Wilson yang kini menjalani peran sebagai Captain America di tengah dunia yang penuh intrik politik. Film ini dimulai dengan Sam yang diundang oleh Presiden Thaddeus Ross (Harrison Ford) untuk bekerja sama dalam misi penting. Namun, sebuah konspirasi global yang melibatkan logam langka adamantium dan kelompok kriminal Serpent Society membawa Sam ke dalam pertempuran yang lebih besar dari sekadar tugas pahlawan biasa. Ditambah kehadiran Red Hulk dan The Leader (Tim Blake Nelson), konflik semakin memanas dengan nuansa politik yang kental.

Salah satu daya tarik utama film ini adalah adegan aksinya. Sam Wilson, dengan kostum barunya yang elegan, tampil memukau saat bertarung menggunakan perisai vibranium dan sayapnya. Koreografi pertarungan dirancang dengan baik, terutama pada adegan penyelamatan sandera di awal film yang memperlihatkan sinergi antara Sam dan drone canggihnya, Redwing. Teknologi Redwing memberikan sentuhan modern pada gaya bertarung Captain America, membedakannya dari pendahulunya, Steve Rogers.

Secara visual, film ini juga berhasil menghadirkan efek CGI yang cukup memukau pada beberapa momen penting, seperti transformasi Red Hulk. Warna-warna cerah dan desain set yang realistis membuat setiap ledakan atau tabrakan terasa hidup. Musik karya Laura Karpman turut mendukung intensitas adegan aksi dengan nada epik yang membangkitkan semangat heroik. Bagi penggemar MCU yang menyukai aksi tanpa henti, aspek ini jelas menjadi poin plus yang membuat film ini tetap layak ditonton di layar lebar.

Meski aksi menjadi kekuatan utama, cerita film ini justru menjadi titik lemah yang menyeret rating saya ke angka yang tidak bisa terlalu tinggi. Plotnya terasa berantakan dengan terlalu banyak elemen yang ingin dimasukkan—konspirasi politik, konflik adamantium, Serpent Society, hingga kemunculan Red Hulk dan The Leader. Akibatnya, alur cerita menjadi convoluted dan sulit diikuti, terutama bagi penonton yang tidak terlalu akrab dengan lore MCU sebelumnya.

Karakter antagonis seperti Sidewinder dari Serpent Society dan The Leader gagal memberikan dampak emosional. Motivasi mereka terasa dangkal—Sidewinder hanya ingin uang dari adamantium, sementara The Leader yang seharusnya menjadi penutup epik malah terasa anticlimactic. Padahal, dengan latar belakangnya dari The Incredible Hulk (2008), The Leader punya potensi untuk menjadi villain yang kompleks. Sayangnya, eksekusi karakternya terburu-buru dan kurang tergali.

Sam Wilson bertarung sebagai Captain America dengan perisai vibranium dalam film Captain America: Brave New World (2025)

Tak hanya itu, karakter pendukung seperti Joaquin Torres (Danny Ramirez) yang menjadi Falcon baru juga terasa kurang berkembang. Hubungan emosional antara Sam dan Torres yang seharusnya menjadi jembatan bagi penonton untuk peduli pada duo ini nyaris tak terasa. Bahkan, kehadiran Ruth Bat-Seraph alias Sabra (Shira Haas) yang kontroversial hanya menjadi tambahan tanpa bobot naratif yang jelas.

Dari sisi teknis, Captain America: Brave New World menunjukkan kualitas yang tidak konsisten. Meski beberapa efek visual seperti Red Hulk cukup memukau, ada momen di mana CGI terlihat murahan, terutama pada adegan pertarungan malam hari yang pencahayaannya kurang optimal. Hal ini cukup mengganggu, mengingat standar tinggi yang biasanya ditawarkan MCU.

Pacing film juga menjadi masalah. Babak pertama terasa lambat dengan dialog politik yang bertele-tele, sementara babak ketiga justru terlalu cepat menutup konflik tanpa memberikan resolusi yang memuaskan. Editing yang kurang rapi membuat transisi antar adegan terasa janggal, seolah film ini terburu-buru dirampungkan setelah proses reshoot yang dikabarkan cukup ekstensif.

Film ini berusaha menyisipkan pesan moral tentang keberanian dan tanggung jawab, khususnya melalui perjuangan Sam Wilson sebagai Captain America berkulit hitam yang tidak memiliki kekuatan serum super seperti Steve Rogers. Ada adegan menarik di mana Sam menghadapi diskriminasi, namun ia menunjukkan keteguhan tanpa kesan arogan. Sayangnya, tema ini tidak dieksplorasi lebih dalam dan hanya menjadi bumbu tambahan di tengah plot yang sudah penuh sesak.

Captain America: Brave New World adalah film yang menawarkan hiburan aksi khas MCU, namun gagal mencapai puncak kejayaan seperti Captain America: The Winter Soldier atau Civil War. Kelebihannya terletak pada aksi intens, visual yang kadang memukau, dan penampilan karismatik Anthony Mackie sebagai Sam Wilson. Namun, cerita yang dangkal, karakter yang kurang tergali, dan eksekusi teknis yang tak konsisten membuatnya sulit bersinar di antara rilisan MCU lainnya.

Rate: 6.5/10

Informasi Tambahan
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang jadwal rilis atau trailer resmi, kunjungi situs resmi Marvel di www.marvel.com

Komentar