Bagaimana Cara Membaca dan Memahami Rating di Cinema Curator?

Di dunia yang penuh tontonan seperti sekarang ini, memilih film bisa jadi keputusan yang melelahkan. Ada terlalu banyak pilihan, dan waktu yang kita punya sering kali terlalu sedikit. Di sinilah Cinema Curator hadir—sebagai teman ngobrol, pemandu rasa, dan kurator tontonan. Kami tidak hanya mengulas film, tapi juga mencoba merasakan dan memahami apa yang membuat sebuah film patut ditonton… atau dilewatkan.

Salah satu hal yang sering ditanyakan pembaca adalah: “Rating ini artinya bagus atau jelek?” Maka dari itu, kami membuat panduan ini. Penjelasan tentang bagaimana sistem rating di Cinema Curator bekerja, dan kenapa kami memberikan angka tertentu pada film tertentu.


Rating 6: Cukup, Tidak Lebih, Tidak Kurang

Rating 6 adalah dasar dari semua penilaian kami. Ini bukan berarti filmnya buruk—justru sebaliknya, film dengan rating 6 adalah film yang "aman". Tidak mengecewakan, tapi juga tidak membuat kami ingin menontonnya dua kali. Biasanya, film dengan rating ini punya struktur cerita yang rapi, akting yang cukup, dan teknis yang tidak mengganggu. Semacam makanan kantin yang layak dimakan: mengenyangkan, tapi tidak akan kamu rindukan.

Rating 6 cocok untuk kamu yang sedang butuh hiburan ringan, tanpa ekspektasi tinggi. Cocok juga untuk film-film genre populer yang tidak mencoba menawarkan hal baru, tapi menjalankan formula lama dengan cukup baik.


Rating Di Bawah 6: Jarang Muncul, Tapi Ada

Kami percaya bahwa setiap film melibatkan banyak kerja keras. Tapi sayangnya, tidak semua hasil kerja keras bisa menghasilkan tontonan yang layak direkomendasikan. Karena itulah, kamu akan jarang menemukan rating di bawah 6 di blog ini.

Bukan karena kami tidak mau menulis ulasan negatif, tapi karena kami memilih untuk menulis hal-hal yang pantas kamu luangkan waktu untuk menontonnya. Namun, ada pengecualian. Jika sebuah film sangat populer, viral, atau ramai dibicarakan, kami akan tetap membuat ulasannya—meskipun kami sendiri tidak menyukainya. Tujuannya adalah memberi konteks dan perspektif yang lebih kaya.

Film dengan rating di bawah 6 biasanya punya banyak masalah—baik dari segi naskah, penyutradaraan, maupun akting. Ada juga film yang secara teknis rapi, tapi tidak punya jiwa. Dan film seperti ini, menurut kami, lebih layak dicatat sebagai catatan, bukan sebagai rekomendasi.

Beberapa film mungkin tidak akan pernah kamu temukan di blog ini, bisa jadi kami menilainya di bawah 6, bisa jadi karena kami belum menontonnya, atau bisa jadi karena kami memang enggan menontonnya sejak awal. Banyak kemungkinannya.


Rating 6.5: Niat Tapi Belum Sampai

Rating ini diberikan ketika sebuah film menunjukkan potensi. Ada usaha yang terasa. Sutradara mungkin punya visi yang cukup matang, ada adegan-adegan yang ditata dengan niat, dan teknis yang lebih apik dibanding film dengan rating 6. Namun sayangnya, hasil akhirnya belum menyatu dengan baik.

Film dengan rating 6.5 seringkali punya elemen yang menonjol, tapi tidak mampu menyelamatkan keseluruhan pengalaman menonton. Mungkin skoring-nya bagus, sinematografinya indah, atau ide ceritanya menarik—tapi pacing-nya lemah, atau emosinya tidak sampai. Kami menaruh harapan pada pembuat film seperti ini, dan kadang kami menyebut film dengan rating ini sebagai "proyek yang menjanjikan tapi belum matang".


Rating 7: Titik Perpecahan Selera

Film dengan rating 7 adalah film yang memancing perdebatan. Saat kami memberikan rating ini, biasanya tim kami punya diskusi panjang. Kenapa? Karena film seperti ini sering kali membelah opini.

Ada elemen yang kuat—baik dari sisi cerita, karakter, atau pendekatan visual—yang membuat sebagian orang jatuh cinta. Tapi ada juga elemen yang lemah, cukup mengganggu, dan membuat sebagian orang tidak tahan. Film dengan rating 7 bisa jadi punya nilai artistik tinggi tapi pacing-nya terlalu lambat, atau punya cerita berani tapi narasi yang terlalu rumit.

Kami suka menyebut rating 7 sebagai zona rawan selera. Saat kamu menemukan film dengan rating ini, kamu akan tahu bahwa film tersebut layak dicoba, terutama jika kamu punya ketertarikan pada temanya. Tapi juga bersiaplah, karena tidak semua orang akan suka.


Rating 7.5: Diselamatkan Teknis

Rating ini adalah wilayah di mana elemen teknis benar-benar mengangkat film. Jika rating 6.5 adalah film “niat tapi belum matang”, maka 7.5 adalah film yang “kurang sempurna tapi sangat serius dibuat.”

Sinematografi, tata suara, penyuntingan, atau akting—salah satu (atau beberapa) dari aspek ini benar-benar mengesankan, bahkan ketika ceritanya biasa saja. Dalam beberapa kasus, film dengan rating 7.5 juga memiliki keberanian untuk tampil beda, meski tidak semua eksperimen itu berhasil.

Film seperti ini kami nilai layak ditonton karena ada hal yang bisa diapresiasi lebih dari sekadar cerita. Dan kadang, justru itu yang membuat film terasa spesial.


Rating 8: Rekomendasi Kuat dari Kami

Ketika sebuah film mendapat rating 8, itu artinya kami tidak hanya menyukainya—kami juga merasa pantas menyarankannya ke kamu. Film dengan rating ini sudah berhasil menyentuh sebagian besar indikator yang kami nilai: cerita kuat, penyutradaraan tajam, akting mumpuni, dan kesan mendalam setelah menonton.

Film seperti ini biasanya masuk dalam daftar rekomendasi tahunan kami. Bagi sebagian orang, rating 8 sudah termasuk luar biasa. Dan kami setuju. Kalau kamu tidak tahu mau menonton apa, dan menemukan film di blog ini dengan rating 8, silakan langsung ditonton. Peluang kamu menyukai film tersebut cukup tinggi.


Rating Di Atas 8: Sangat Spesial

Terus terang, kami jarang memberi rating 10. Ada banyak pertimbangan, atau memang kami sekadar enggan memberikannya. Tapi bukan berarti tidak ada film yang luar biasa.

Film yang mendapat rating 8.5 atau 9 adalah film yang sangat kami hargai. Mereka mungkin punya kekurangan, tapi kelebihannya jauh lebih mendalam. Bisa jadi film tersebut berhasil menggugah emosi, membuka perspektif baru, atau meninggalkan kesan yang membekas selama berhari-hari.

Beberapa film yang mendapat rating ini bahkan bisa kami sebut sebagai masterpiece. Dan meskipun tidak kami beri angka 10 secara eksplisit, dalam hati—mungkin ya, kami menganggapnya sempurna.


Penutup: Rating Boleh Sama, Tapi Pengalaman Setiap Orang Berbeda

Akhirnya, kami ingin bilang satu hal: rating adalah alat bantu, bukan satu-satunya penentu. Kadang film dengan rating “hanya” 6 bisa jadi favorit kamu karena ada satu adegan yang sangat beresonansi. Atau film dengan rating 8 ternyata tidak cocok karena kamu sedang tidak dalam suasana hati untuk menikmati film seberat itu.

Kami menyusun rating dengan hati-hati, mempertimbangkan banyak hal, tapi tetap terbuka untuk interpretasi personal. Karena pada akhirnya, pengalaman menonton adalah sesuatu yang sangat intim—dan kami merasa terhormat bisa menjadi bagian kecil dari perjalanan sinematik kamu.

Selamat menonton, dan seperti biasa: biarkan rasa yang mengkurasi.

Komentar