Sutradara: Ben Taylor
Pemeran Utama: Bill Nighy, Thomasin McKenzie, James Norton
Tanggal Rilis: 22 November 2024
Durasi: 115 menit
Platform Tayang: Netflix
"Joy" (2024) adalah sebuah drama biografi yang mengangkat kisah nyata di balik pengembangan teknologi fertilisasi in vitro (IVF) pada akhir 1960-an hingga 1970-an. Film ini menyoroti perjalanan tiga tokoh utama: Jean Purdy (Thomasin McKenzie), seorang perawat dan embriolog; Dr. Robert Edwards (James Norton), seorang ilmuwan visioner; dan Dr. Patrick Steptoe (Bill Nighy), seorang ahli bedah inovatif. Mereka bersama-sama menghadapi berbagai tantangan dari institusi medis, gereja, dan media dalam upaya mewujudkan kelahiran bayi tabung pertama di dunia.
Sejak awal, "Joy" berhasil membangun atmosfer era 70-an dengan detail yang memikat. Penggambaran setting Inggris pada masa itu terasa autentik, mulai dari desain produksi hingga kostum yang digunakan. Hal ini memberikan konteks historis yang kuat, membantu penonton memahami besarnya tantangan yang dihadapi para pionir IVF dalam lingkungan yang konservatif dan skeptis terhadap inovasi medis.
Penampilan para aktor patut diacungi jempol. Thomasin McKenzie berhasil membawa karakter Jean Purdy dengan penuh empati, menampilkan kompleksitas emosional seorang wanita yang berdedikasi pada pekerjaannya namun harus menghadapi tekanan sosial dan pribadi. Bill Nighy, seperti biasa, memberikan performa yang solid sebagai Dr. Steptoe, menampilkan keteguhan seorang ahli bedah yang berani menentang arus demi kemajuan ilmu pengetahuan. James Norton juga tampil meyakinkan sebagai Dr. Edwards, ilmuwan yang penuh semangat dan optimisme.
Salah satu kekuatan film ini adalah kemampuannya menggambarkan dinamika tim yang kompleks. Interaksi antara Purdy, Edwards, dan Steptoe ditampilkan dengan nuansa yang mendalam, menunjukkan bagaimana perbedaan latar belakang dan pandangan dapat bersatu dalam tujuan bersama. Namun, film ini juga tidak menghindar dari menampilkan konflik internal dan eksternal yang mereka hadapi, menambah lapisan drama yang membuat cerita semakin menarik.
Dari segi naratif, "Joy" berhasil menyampaikan alur cerita dengan ritme yang tepat. Meskipun mengangkat topik medis yang kompleks, film ini mampu menjelaskan proses dan tantangan pengembangan IVF dengan cara yang mudah dipahami tanpa terjebak dalam jargon teknis yang membingungkan. Ini membuat film dapat dinikmati oleh penonton umum tanpa latar belakang medis.
Namun, ada beberapa momen di mana film terasa sedikit melodramatis, terutama dalam penggambaran oposisi dari masyarakat dan institusi terhadap proyek mereka. Meskipun konflik ini penting untuk menunjukkan besarnya perjuangan yang dihadapi, beberapa adegan terasa diperpanjang dan dapat mengurangi intensitas emosional yang ingin disampaikan.
Secara keseluruhan, "Joy" adalah film yang informatif dan menginspirasi, memberikan penghormatan kepada para pionir yang membuka jalan bagi jutaan pasangan untuk memiliki anak melalui teknologi IVF. Meskipun ada beberapa kelemahan minor dalam penyampaian cerita, film ini tetap berhasil menyampaikan pesan tentang ketekunan, kolaborasi, dan keberanian dalam menghadapi rintangan demi kemajuan kemanusiaan.
Bagi mereka yang tertarik dengan sejarah medis atau sekadar mencari drama biografi yang kuat, "Joy" adalah pilihan yang layak ditonton. Film ini tidak hanya mengedukasi tetapi juga mengajak penonton merenungkan nilai dari inovasi dan dedikasi dalam dunia yang sering kali menolak perubahan.
Rate: 7,5+/10
Komentar
Posting Komentar